13
juni 1944, V-1, peluru kendali / Rudal pertama di dunia yang dimiliki
NAZI digunakan saat perang dunia ke 2, dan dijatuhkan di London Inggris.
Rudal Fieseler Fi 103 atau biasa di sebut V1 merupakan inovasi luar
biasa dari bangsa jerman, karena belum terpikirkan sebelum nya untuk
menciptakan bom terbang. Jerman sendiri menyebutnya Vorgeltungwaffen 1
atau Senjata Pembalas Dendam 1. Orang Inggris
biasa menyebutnya dengan nama Buzz Bomb, mungkin karena ketika bom ini
terbang mengeluarkan bunyi yang berisik. Senjata ini merupakan senjata
rudal jelajah pertama yang dibuat operasional menggunakan mesin jet
Argus As 109-014.
Pencipta nya adalah Robert Lusser dibawah komando
Luftwaffe dan trial terbang perdana pada 28 Oktober 1942 di peenemunde
yang merupakan daerah sangat rahasia, tempat pengembangan senjata oleh
Nazi.
Target utama Rudal ini adalah Inggris yang di luncurkan dari
daerah pantai Prancis dan Belanda. Serangan pertama dari rudal ini
mengenai kota london pada 13 juni 1944.
Sejak 13 Juni itu, pimpinan
Nazi Jerman Adolf Hitler setidaknya telah memerintahkan untuk
meluncurkan 100 unit V-1. Akibat serangan ini, lebih dari 6.000 penduduk
London tewas, 17.000 terluka dan ribuan gedung runtuh.
V-1 yang
bentuknya seperti pesawat terbang tanpa awak diluncurkan dengan ketapel
lalu melesat dengan kecepatan 350 mil/jam di ketinggian 3.000 kaki. Di
mocong setiap arsenal seberat dua ton ini, termuat 2.000 pon bahan
peledak. Meski ratusan pesawat Spitfire telah dikerahkan untuk memburu
sejadi-jadinya, tapi sangat sedikit yang mampu menjatuhkannya di tengah
jalan.
Petaka dan kengerian yang ditimbulkan V-2 lebih-kurang mirip dengan V-1.
Jerman telah meluncurkan sekitar 4.300 unit V-2 ke arah daratan
Inggris, yang efek ledakannya kemudian membunuh 2.500 orang dan melukai
6.000 orang lainnya.
PM Inggris Winston Churchill dan Panglima
Sekutu Dwight Eisenhower dibuat pusing menghadapi senjata yang tak
pernah mereka bayangkan ini.
Mereka sempat memerintahkan upaya
pencarian situs-situs peluncuran dan pemboman terukur ke sejumlah tempat
yang dicurigai, yakni di wilayah Perancis. Namun, Jerman terlalu pintar
untuk menyamarkan situs-situs tersebut sehinga tak mudah dikenali dari
udara. Situs-situs peluncurannya pun disebar di berbagai negara,
sehingga selalu memiliki kesempatan menyerang manakala situs yang lain
diserang lawannya.
Hingga saat operasi Hydra dan Crossbow 1943,
hasil dari observasi pengintaian juru foto udara RAF (Royal Air Force),
Akhirnya situs Rudal itu ditemukan. Fasilitas dan bunker-bunker itu lalu
dibombardir lewat serangkaian serangan udara pasukan Sekutu dan
sebagian dirampas untuk diteliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar