Sabtu, 25 Juni 2016

25 Juni 1938, Kongres Bahasa Indonesia untuk pertama kali diadakan di Surakarta Jawa Tengah.


Kongres ini diselenggarakan atas prakarsa perorangan, jadi spontanitas sangat menandai suasana kongres tersebut. Kongres ini terselenggara untuk menindak lanjuti Kongres Pemuda 1928 yang menyepakati agar bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Pencetus Kongres Bahasa Indonesia ialah Raden Mas Soedardjo Tjokrosisworo, wartawan harian Soeara Oemoem Surabaya. Saat itu ia rajin sekali menciptakan istilah-istilah baru, dan sangat tidak puas dengan pemakaian bahasa dalam surat-surat kabar Cina.
Sejumlah tokoh yang aktif dalam kongres ini adalah Sanoesi Pane, Ki Hajar Dewantara, HB Perdi (wartawan), Mr Amir Sjarifoeddin dan Muh Yamin. Kongres dibuka oleh Ketua Komite Dr Poerbatjaraka. sekitar 500 orang hadir dalam malam pembukaan ini, termasuk di antaranya wakil-wakil dari Sultan Yogyakarta, Sunan Solo, Paku Alam, Mangku Negara, Pers Indonesia maupun Tionghoa, dan wakil dari Java Institut.
Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Tanggal 18 Agustus 1945, dilakukan pendatangan Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen (Ejaan Lama), Ejaan yang menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang hanya dimengerti oleh orang Belanda yang berlaku sebelumnya.
Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara) hingga sekarang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar