Senin, 20 Juni 2016

20 Juni 451, Attila sang Hun si (Momok Tuhan) dipukul mundur olehKekaisaran Romawi dalam Pertempuran Chalons.

20 Juni 451, Attila sang Hun si (Momok Tuhan) dipukul mundur oleh tentara Kekaisaran Romawi dalam Pertempuran Chalons.

Attila, kepala suku Hun yang agresif dan ambisius ini dikenal sebagai "Momok Tuhan" karena kebuasannya. Ucapannya yang terkenal dan dikenang sejarah adalah; Dimana saya melintas, rumput tidak akan tumbuh lagi, (Gunting kale) .. Hhh
Attila sang Hun sekitar 406–453 adalah raja Hun terakhir dan paling berkuasa di Eropa. Dia memerintah kekaisaran terbesar di Eropa sejak tahun 434 Masehi hingga kematiannya. Kekaisarannya membentang dari Eropa Tengah ke Laut Hitam dan dari Sungai Danube ke Laut Baltik. Semasa pemerintahannya dia merupakan musuh terbesar bagi Kekaisaran Romawi Timur dan Barat. Hanya sedikit yang diketahui tentang masa kecilnya, pada tahun 434 ia dan saudaranya Bleda mewarisi sebuah kekaisaran yang luas membentang dari alpen hingga laut baltik dari pamannya Ruga The Hun. Sebelumnya, Ruga telah membuat perjanjian dengan Western Roman Empire. Attila dan Bleda memperbaharui perjanjian itu dengan tujuan menaikkan upeti yang harus dibayar Roma sebesar 700 pound emas setahun demi perdamaian.
Pada musim semi 451, Attila bersekutu dengan suku Vandal dan bangsa Franc untuk menyerang jantung eropa barat. Tujuannya adalah ingin menguasai poros eropa. Dengan 700.000 pasukan, mereka melibas Orleans, Rheims, Berlin, Mainz, Cologne, Trier di orleans, Hingga akhirnya pada 20 juni 451 pada pertempuran Chalons, Attila berhasil dikalahkan oleh pemimpin legiun Roma Flavius. Tetapi ia berhasil membunuh raja Goth Theodoric. Lalu ia menyerang Italia mulai dari Milan, Padus dan Verona. Tetapi ia membatalkan mencaplok Roma karena terkesan oleh kesucian Paus Leo I yang pergi ke perbatasan kota untuk lanjut bernegosiasi. Saat kembali ke ibukota kekaisaran, ia mendapat hadiah istri baru Illdico. Setelah mabuk berat semalam, ia beserta mempelai wanita pergi menuju ranjang. Paginya, Attila meninggal dunia dengan darah mengucur dari hidungnya kemungkinan diracun.
Walaupun kekaisarannya terkubur dengan kematiannya tidak meninggalkan warisan apa pun. Attila tetap menjadi legenda dalam sejarah Eropa. Di Eropa Barat dia diperingati sebagai lambang (epitome) kerakusan dan kekejaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar