Rabu, 22 Juni 2016

22 Juni 1527, Fatahillah mengusir Portugis dari pelabuhan Sunda Kelapa, yang kini dirayakan sebagai hari jadi kota Jakarta. (Walaupun masih kontroversi).

Pict; Lukisan museum Fatahillah (Het Stadhuis Te Batavia). Fatahillah adalah tokoh yang dikenal mengusir Portugis dari pelabuhan perdagangan Sunda Kelapa dan memberi nama "Jayakarta" yang berarti Kota Kemenangan, yang kini menjadi kota Jakarta. Ia dikenal juga dengan nama Falatehan (Panglima Pasukan Cirebon yang bersekutu dengan Demak) saat itu.
Dari berbagai sumber mengatakan; Kota ini (Sunda Kalapa) kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta.
Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta. Arti Jayakarta adalah Kota Kemenangan, yang bagi banyak orang dianggap sebagai peng-Islaman penduduknya yang sebelumnya beragama Hindu, karena kota tersebut berada di wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang beragama Hindu.
Saat Portugis berhasil menguasai Malakka tahun 1511. Pada tahun 1522 Gubernur Portugis d’Albuquerque yang berkuasa di Malakka mengirim Enrique Leme yang didampingi oleh Tome Pires untuk menemui Raja Pakuan Pajajaran, Sangiang Surawisesa. Pada 21 Agustus 1522 ditandatangani perjanjian persahabatan antara Pajajaran dan Portugal. Hal ini ditulis oleh Tome Pires dalam catatan hariannya.
Diperkirakan, langkah ini diambil oleh raja Sunda guna memperoleh bantuan dari Portugal dalam menghadapi ancaman kerajaan Islam Demak, yang telah menghancurkan beberapa kerajaan Hindu, termasuk Majapahit. Namun ternyata perjanjian ini sia-sia saja, karena ketika diserang oleh Kerajaan Islam Demak, tentara Portugis tidak mampu mempertahankan Sunda Kalapa.
Tulisan mengenai Sunda Kalapa diterbitkan tahun 1615 oleh Joao De Barros, dalam tulisan Barros ini pula pertama kali disebutkan nama Jayakarta, yang ditulisnya sebagai Xacatara. Beberapa sumber menyebutkan, bahwa penyerangan dilakukan oleh pasukan Demak-Cirebon. Namun menurut beberapa pakar sejarah, Kesultanan Cirebon didirikan oleh Fatahillah setelah merebut Sunda Kalapa tahun 1526, di mana dia kemudian diangkat menjadi Sultan di Banten. Nama Sunda Kalapa diganti menjadi Jayakarta, yang artinya ‘Kota Kemenangan’ atau ‘Kota Kejayaan setelah Fatahillah mengalahkan bangsa Portugis.
Selamat HUT DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar